Kesalahan Umum Saat Menggunakan Mesin Laser Cutting

Kenali kesalahan umum penggunaan mesin laser cutting yang menurunkan kualitas potong. Temukan solusi agar hasil presisi dan efisiensi produksi meningkat.

9/13/20253 min read

Dalam industri pengolahan logam, mesin laser cutting telah menjadi salah satu teknologi andalan. Kecepatan, ketepatan, dan fleksibilitasnya membuat banyak perusahaan bergantung pada mesin ini untuk meningkatkan efisiensi produksi. Namun, sebagaimana halnya dengan teknologi canggih lainnya, mesin laser cutting bukanlah perangkat “saktil” yang bisa bekerja maksimal tanpa pemahaman yang benar.

Banyak operator dan pemilik usaha melakukan kesalahan dalam penggunaan sehari-hari. Akibatnya, mesin yang seharusnya membantu justru menimbulkan masalah: kualitas potong menurun, biaya produksi membengkak, bahkan jadwal kerja terganggu karena downtime.

Artikel ini akan membahas kesalahan umum saat menggunakan mesin laser cutting, mengapa kesalahan ini terjadi, serta apa hubungannya dengan proses produksi lanjutan seperti mesin bending plat yang juga tak kalah penting.

Menganggap Mesin Bisa Jalan Sendiri

Salah satu anggapan yang sering keliru adalah bahwa mesin laser cutting bisa “berjalan sendiri” begitu tombol start ditekan. Padahal, setiap material membutuhkan pengaturan berbeda. Baja karbon, stainless steel, aluminium, hingga kuningan, semuanya memiliki karakteristik masing-masing.

Operator yang terburu-buru sering langsung memotong tanpa mengecek parameter daya laser, kecepatan, dan tekanan gas bantu. Akibatnya, potongan terlihat gosong, tidak menembus, atau justru boros energi. Hal ini tentu merugikan, apalagi jika material yang digunakan harganya mahal.

Lupa dengan Perawatan Rutin

Mesin laser cutting adalah perangkat presisi. Bayangkan ada lensa yang kotor sedikit saja, sinar laser tidak lagi fokus, dan hasil potongan langsung berubah. Inilah kesalahan kedua yang sering dilakukan: mengabaikan perawatan rutin.

Membersihkan lensa, memeriksa nozzle, mengganti cairan pendingin, hingga memastikan sirkulasi udara lancar, semua itu sering ditunda dengan alasan “mesin masih bisa jalan”. Padahal, kebiasaan ini ibarat bom waktu. Mesin mungkin masih berfungsi, tapi performanya perlahan menurun, lalu tiba-tiba rusak di saat produksi sedang padat.

Tidak Memperhatikan Keselamatan Kerja

Laser bukan sekadar cahaya. Intensitasnya sangat tinggi dan berbahaya jika terkena mata atau kulit. Sayangnya, masih banyak operator yang bekerja tanpa kacamata pelindung, sarung tangan, bahkan tanpa memperhatikan ventilasi ruangan.

Risiko kebakaran, asap beracun, dan cedera serius bisa terjadi sewaktu-waktu. Padahal, jika dibandingkan dengan kerugian akibat kecelakaan kerja, investasi pada alat pelindung diri (APD) jauh lebih kecil.

Operator yang Tidak Terlatih

Mesin secanggih apa pun tidak ada artinya jika dijalankan oleh orang yang tidak paham. Operator tanpa pelatihan sering kali hanya menyalakan mesin, lalu mencoba-coba sampai berhasil. Cara ini bukan hanya tidak efisien, tapi juga berbahaya.

Operator yang terlatih tahu cara mengatur parameter, mendeteksi masalah sejak dini, dan mengoptimalkan penggunaan material. Mereka bisa meminimalkan scrap, mempercepat waktu produksi, dan menjaga kualitas tetap konsisten.

Dampaknya terhadap Proses Bending

Mungkin ada yang bertanya: Apa hubungannya kesalahan pada mesin laser cutting dengan produksi menggunakan mesin bending plat?

Jawabannya: sangat erat.

Hasil potongan yang tidak presisi akan menyulitkan proses bending. Misalnya, jika ukuran tidak konsisten, maka saat masuk ke mesin bending, hasil tekukan bisa melenceng dari desain. Begitu juga jika tepi potongan kasar, material bisa merusak tooling bending atau meninggalkan bekas yang tidak diinginkan.

Dengan kata lain, laser cutting yang salah pengoperasian akan menimbulkan efek domino. Bukan hanya membuang waktu di tahap awal, tetapi juga mempersulit proses lanjutan, menurunkan kualitas produk akhir, dan membuat biaya produksi semakin tinggi.

Bagaimana Cara Menghindarinya?

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas, ada beberapa langkah sederhana namun penting yang bisa dilakukan:

  1. Selalu lakukan kalibrasi sebelum memulai produksi.

  2. Rawat mesin secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan.

  3. Gunakan parameter yang tepat untuk setiap jenis material.

  4. Lengkapi operator dengan pelatihan serta APD yang sesuai.

  5. Perhatikan hubungan antar proses dari pemotongan hingga bending agar alur produksi lebih efisien.

Dengan disiplin pada hal-hal dasar ini, Anda bisa memaksimalkan investasi mesin sekaligus menjaga produktivitas tetap tinggi.

Mesin laser cutting memang memberi banyak keuntungan, tetapi penggunaannya tidak bisa sembarangan. Kesalahan-kesalahan umum seperti mengabaikan perawatan, salah mengatur parameter, hingga menganggap mesin bisa bekerja sendiri tanpa operator terlatih, semuanya bisa membawa kerugian besar.

Dan yang paling penting, jangan lupa bahwa laser cutting hanyalah satu bagian dari rantai produksi. Jika potongan tidak presisi, maka proses bending, pengelasan, hingga perakitan pun ikut terhambat.

Investasi Mesin Lebih Efektif bersama Tecno Mesin Indonesia

Bagi Anda yang sedang merencanakan investasi mesin pengolahan logam, baik laser cutting maupun mesin bending plat, pastikan memilih mitra yang berpengalaman.

Tecno Mesin Indonesia siap menjadi partner Anda. Kami bukan hanya menjual mesin, tetapi juga memberikan solusi terbaik mulai dari pemilihan, instalasi, hingga perawatan. Dengan dukungan tim profesional, Anda bisa mendapatkan mesin yang benar-benar sesuai kebutuhan produksi, efektif, dan efisien.

Hubungi kami sekarang, dan mari tingkatkan produktivitas bersama.